Rekom PDIP Ditolak PKB Kota Probolinggo, Muncul Aksi Boikot Rekom PKB Dari Malang Bentuk Solidaritas Sesama Kader
prolinknews1996.blogspot.com | Rekom PDIP Ditolak PKB Kota Probolinggo, Muncul Aksi Boikot Rekom PKB Dari Malang Bentuk Solidaritas Sesama Kader
MALANG | Hari ini Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama-nama calon kepala daerah gelombang pertama yang akan mendapat rekom. Sehari jelang pengumuman, seruan memboikot rekomendasi dari PKB mencuat di Kabupaten Malang.
Pemantiknya bermula dari Kota Probolinggo. Dimana DPC PKB Kota Probolinggo menyatakan akan mengembalikan rekomendasi PDIP yang telah diturunkan kepada pasangan Habib Hadi Zainal Abidin (kader PKB) dan Sri Setyo Pertiwi (kader PDI Perjuangan). Rekomendasi yang dimaksud yaitu rekomendasi yang diturunkan dari DPP PDI Perjuangan dan ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sri Setyo Pertiwi atau akrab disapa Ning Tiwi tidak segan menyebutkan jika sikap DPC PKB Kota Probolinggo merupakan bentuk pelecehan kepada dirinya dan PDI Perjuangan.
Prahara politik yang terjadi di Kota Probolinggo itupun membuat kader PDI Perjuangan di Kabupaten Malang bereaksi. Sejumlah PAC PDI Perjuangan di Kabupaten Malang menyerukan agar rekomendasi yang sudah diturunkan oleh PKB kepada kader PDI Perjuangan diboikot. Ini sebagai bentuk solidaritas atas kejadian yang menimpa Ning Tiwi.
Ketua PAC PDI Perjuangan Sumberpucung, Andjar Wijayanto menyampaikan, DPP PDI Perjuangan harus tegas dalam menyikapi hal tersebut. Karena ini bentuk pembelajaran supaya kejadian yang terjadi di Kota Probolinggo tidak terulang daerah lain.
"Jujur, saya tersulut emosi dengan perlakuan DPC PKB di Kota Probolinggo, dimana dengan terang-terangan telah melecehkan kehormatan partai yang saya cintai, PDI Perjuangan. Atas nama kader PDI Perjuangan, untuk saudara-saudara saya di Kota Probolinggo, dari Kabupaten Malang saya ikut mengecam sikap politik PKB dan menyerukan supaya DPP partai memerintahkan boikot seluruh rekom PKB yang sudah diberikan kepada kader PDI Perjuangan se-Jawa Timur," tegas Andjar.
Terpisah, Bendahara PAC PDI Perjuangan Wajak, Rudi Santoso, juga menyerukan hal yang sama. Sebagai kader PDI Perjuangan, Rudi merasakan bahwa tindakan PKB Kota Probolinggo sudah sangat keterlaluan. Menurut Rudi, apa yang terjadi di Kota Probolinggo adalah tanda ketidakmatangan PKB dalam melaksanakan pengkaderan.
"Sikap politik kader PKB di Kota Probolinggo menunjukkan bahwa mereka belum matang sebagai politisi. Sebagai sesama kader PDI Perjuangan, saya ingin menyampaikan kepada saudara seperjuangan di Kota Probolinggo, tinggalkan dan lupakan kerjasama dengan partai yang tak paham sopan santun," terang Rudi.
PAC PDI Perjuangan Dau, juga sependapat dengan PAC PDI Perjuangan Sumberpucung dan Wajak yang menyerukan boikot rekomendasi dari PKB.
"Sejujurnya kami juga gak butuh dengan PKB, di Kabupaten Malang saja, kalau mau jujur yang ngejar-ngejar PDI Perjuangan itu PKB. Kenapa demikian? Karena PKB gak siap maju sendiri, sekalipun punya calon, tapi nggak percaya diri bisa menang, makanya nguber terus. Bahasa pesantrennya mau ngalap berkah kepada PDI Perjuangan supaya kadernya bisa jadi Wakil Bupati," ungkap Suwaji, Ketua PAC PDI Perjuangan Dau.
"Dengan kejadian di Probolinggo ini, atas nama menjaga Marwah Ibu Ketua Umum, Marwah Partai, maka saya berharap DPP PDI Perjuangan memerintahkan DPD dan DPC PDI Perjuangan mengevaluasi rekom PKB di Kabupaten Malang yang diberikan kepada Bapak Sanusi. PDI Perjuangan lebih baik merekom sesama kader PDI Perjuangan sebagai bentuk pelajaran buat PKB. Sekalian biar mereka intropeksi dan nggak arogan," paparnya.(ap/wan/ar)
Sumber: nusadaily.com dan
Konten & Media Sosial PDI Perjuangan #prolinknews1996
Baca & Kunjungi Juga:
https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835
Komentar
Posting Komentar