Jumat, 12 Agustus 2022

KPU RI: 17 Parpol didaftar sebagai partai peserta pemilu 2024

https://prolinknews1996.blogspot.com/ PROLINK🌏News 1996
Terbaru - Lengkap - Menghibur

KPU RI: 17 Parpol didaftar sebagai partai peserta pemilu 2024









Jakarta, https://prolinknews1996.blogger.com Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan dari 22 partai politik (parpol) yang mendaftar, 17 telah lengkap dokumennya. Bagi parpol yang telah dinyatakan lengkap dokumennya, KPU menyebut, mereka dapat didaftar sebagai parpol calon peserta Pemilu 2024.

"Yang sudah mendaftar ada 22 parpol, dan dari 22 itu yang dokumen atau dokumen persyaratannya dinyatakan lengkap oleh KPU RI dan sudah dinyatakan statusnya didaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 ada 17 parpol," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Jakarta Rabu.



Dengan demikian, menurut Hasyim, sebanyak 17 partai politik tersebut dapat melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni tahapan verifikasi administrasi.


















"Sementara, lima partai politik sampai saat ini masih melengkapi (dokumen syarat pendaftaran)," jelas Hasyim.

Menurut dia, parpol yang memiliki akun Sipol untuk tingkat nasional ada 42 partai dan lokal Aceh 8 partai. Dari 42 parpol nasional, lanjutnya 22 parpol sudah mendaftar ke KPU RI hingga hari ke-10 tahapan pendaftaran.(AR)

Jawaban dengan Data & Fakta buat Sang MANTAN

https://prolinknews1996.blogspot.com/ PROLINK🌏News 1996
Terbaru - Lengkap - Menghibur

Jawaban dengan Data & Fakta buat Sang MANTAN














Simak selengkapnya disini 👇




Wakapolri Bicara Bagaimana Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme

https://prolinknews1996.blogspot.com/ PROLINK🌏News 1996
Terbaru - Lengkap - Menghibur

Wakapolri Bicara Bagaimana Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme




Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat Perguruan Tinggi harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan kekerasan, terutama yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi yang didasarkan pada pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut adalah intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Menurutnya, berdasarkan catatan Global Terrorism Index 2022 menyebut bahwa sepanjang tahun 2021, terdapat 5.226 aksi terorisme di seluruh dunia. Korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat aksi tersebut mencapai 7.142 jiwa.

"Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).



Di Indonesia, kata Gatot, data yang dimiliki oleh Densus 88 terkait aksi terorisme dan penangkapan terhadap pelakunya juga menunjukkan angka yang tinggi. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari penyebaran paham dan gerakan radikalisme dan intoleransi yang utamanya, menyasar kalangan anak-anak muda, termasuk dengan masuk ke wilayah pendidikan.

"Dalam lima tahun terakhir ini saja, dunia pendidikan kita, khususnya kampus, masih menjadi incaran utama kelompok radikal-terorisme," katanya.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, proses infiltrasi paham dan gerakan radikal dan ekstremisme masuk dengan berbagai cara, mulai dari menyusup di kegiatan-kegiatan keagamaan (CISForm, 2018), masjid-masjid kampus (INFID, 2018), dan persebaran buku-buku (PPIM, 2018).

Pola penyebarannya pun tidak lagi dilakukan hanya melalui medium dakwah dan forum-forum halaqah, tetapi sudah merambah ke media sosial (cyber space) dan jalur-jalur pertemanan. 

"Hasilnya, sebagaimana dilaporkan PPIM (2020), 24,89% mahasiswa Indonesia terindikasi memiliki sikap intoleran. Dari sumber lain, Alvara Research (2020) melaporkan bahwa 23,4% mahasiswa dan pelajar Indonesia mengaku anti-Pancasila dan malah pro-khilafah. Data-data ini tentu mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak bisa kita kalahkan," katanya. 

Sel Tidur

Sebagai pintu terakhir sebelum menggumpal menjadi terorisme, radikalisme adalah sikap atau mental yang menyetujui dan mendukung penggunaan aksi-aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. secara lebih spesifik menjelaskan bahwa seseorang dapat dicurigai terjangkit radikalisme apabila menunjukkan bentuk-bentuk aksi seperti mengapresiasi aksi terorisme, tidak mengecam aksi terorisme, menunjukkan dukungan melalui unggahan di media sosial, mencurigai aksi teror sebagai rekayasa, dan sebagainya.

"Jika sikap dan pemahaman ini tidak segera diintervensi, sangat mungkin seseorang yang sudah radikal menjadi teroris. Yang bersangkutan bukan lagi mendukung dan menyetujui aksi-aksi kekerasan, tetapi sudah terlibat langsung dengan menjadi pelaku atau eksekutor aksi-aksi kekerasan tersebut," ujar Gatot.

Hal yang harus dipahami bersama, lanjut Gatot, radikalisme terjadi secara bertahap dan dengan kadar yang berbeda-beda pula. Umumnya, radikalisme bermula dari intoleransi, yakni sebuah pemahaman dan sikap yang menolak keberadaan kelompok lain; risih dengan perbedaan.

"Itu sebabnya, tidak sedikit pakar dan pengamat yang menyebut radikalisme ibarat sel tidur yang sewaktu-waktu dapat tergerak untuk melakukan aksi-aksi anarkis," katanya.

Lima Sebab

Ia pun memaparkan ada lima sebab kenapa anak-anak muda tertarik pada narasi atau bahkan gerakan intoleran dan radikal. Pertama, mereka sedang mencari identitas diri. Studi yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace pada 2010 menunjukkan bahwa 2.032 militan asing jaringan Alqaeda berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar; mereka adalah orang-orang yang sedang mengembara untuk menemukan jati dirinya.

Kedua, mereka membutuhkan perasaan kebersamaan. Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang resah terhadap kondisi emosionalnya. Mereka ingin mencari kebersamaan yang kadang tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Ketiga, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap mencederai rasa keadilan. Para remaja ini memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan, hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok teroris.

Keempat, mereka sedang membangun citra diri. Kelompok remaja sangat ingin terlihat menonjol atau eksis, karenanya mereka cenderung tidak segan untuk melakukan berbagai cara untuk tampil impresif, termasuk di antaranya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok dan gerakan ekstremis.

Kelima, mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris.

"Khusus pada poin terakhir, banyak kalangan yang menyebut media sosial telah membuat kalangan anak-anak muda semakin rentan, terutama –sebagaimana dikemukakan dalam temuan Wahid Foundation (2017)—karena kalangan muda lebih senang belajar agama dari media sosial, dengan ustaz/ah yang belum tentu terjamin kualitas keilmuan dan akhlaknya," katanya.

Melawan dengan Kebersamaan

Gatot mengatakan, penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan perguruan tinggi harus diprioritaskan, selain karena hal ini merupakan bagian dari tiga dosa besar di dunia pendidikan yang sedang gencar dihilangkan oleh pemerintah, radikalisme dan terorisme juga berpotensi besar menghancurkan bukan saja negara, tetapi kemanusiaan dan peradaban kita.

Untuk itu, Polri serius membangun kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk melawan segala bentuk ajaran dan gerakan kekerasan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan nasional, masifikasi program kontra-ideologi, deradikalisasi, netralisasi media, serta netralisasi situasi.

"Pihak kampus pun harus lebih aktif menjadi, meminjam istilah Kadensus 88, kampus inklusi anti-intoleransi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pertama, membuka lebih banyak ruang perjumpaan di dalam kampus; tak boleh ada organisasi mahasiswa yang bersifat eksklusif. Kampus juga harus tegas soal regulasi anti-radikalisme di internal masing-masing. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan bersama untuk selalu patuh dan menjunjung tinggi empat komitmen dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kampus juga harus selalu memastikan materi pembelajaran mengandung pandangan keagamaan moderat dan bernuansa wawasan kebangsaan," katanya.

"Hanya dengan komitmen dan kebersamaan, kita dapat bersama-sama mengalahkan paham dan gerakan kekerasan," katanya mengakhiri.(AR)

#indonesiamaju #tni #polri #pancasila #bhinekatunggalika #nkri #uud1945

🇮🇩

Danyonmarhanlan IV Melepas Atlet Gurita Perkasa Yang tergabung Dalam Kontingen Lantamal IV

https://prolinknews1996.blogspot.com/ PROLINK🌏News 1996
Terbaru - Lengkap - Menghibur

Danyonmarhanlan IV Melepas Atlet Gurita Perkasa Yang tergabung Dalam Kontingen Lantamal IV



Batam - Komandan Batalyon Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) IV Tanjungpinang Letkol Marinir Kemal Mahdar, SH., M.Tr.Opsla., melepas keberangkatan atlet Sepak Bola, Menembak, dan Voly Gurita Perkasa mewakili Lantamal IV yang akan mengikuti pekan olahraga Koarmada 1 TA. 2022. Pelepasan ini digelar di Mako Yonmarhanlan IV Jl. Hang Tuah No 03. Tanjungpinang, Kepri, Kamis (11/08/2022).

Sebelum melaksanakan upacara pelepasan Atlet dimako Lantamal IV, Danyonmarhanlan IV memberikan pengarahan kepada para atlet yang di percaya untuk mewakili Lantamal IV dalam pekan olahraga Koarmada 1, Kegiatan tersebut sebagai wujud penghormatan dan mendoakan serta memberikan dukungan moril kepada atlet agar dapat meraih yang terbaik sehingga dapat mengharumkan nama Lantamal IV serta kebanggaan bagi Yonmarhanlan IV dalam mendukung Lantamal IV.

Danyonmarhanlan IV juga menyampaikan harapan kepada atlet yang akan terjun ke pekan olahraga Koarmada 1, karena sebagian prajurit terpilih Gurita Perkasa, “Semoga para atlet mampu bersaing dan meraih prestasi secara maksimal. Tunjukkan kemampuan yang selama ini telah diasah dan laksanakan semua kegiatan dengan semaksimal mungkin namun tetap memperhatikan faktor kemanan dan keselamatan,” pungkasnya.

Usai menerima pengarahan dari Danyonmarhanlan IV,  para atlet Gurita Perkasa bergeser menuju lapangan apel Mako Lantamal IV untuk melaksanakan upacara Pelepasan Kontingen Atlet yang dipimpin langsung Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI Kemas M. Ikhwan, S.Sos.,M.Si 






Dalam sambutannya Danlantamal IV menyampaikan bahwa pekan olahraga ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan mencari bibit-bibit atlet yang akan dibina lebih lanjut untuk meningkatkan prestasi dalam mewakili TNI AL. Danlantamal juga berharap kepada para atlet yang tergabung dalam kontingen Lantamal IV agar dapat memberikan yang terbaik kepada pimpinan dan tetap menjunjung tinggi sportifitas.   (AR)

Duta 2000 dan DJ Langit Biru Siap Hibur Penggemarnya di acara Anniversary Celebrity Parfume yg ke-4th

PROLINK🌏News MAKASSAR | Duo hiburan kenamaan, Duta 2000, seorang tukang parkir yg viral dan DJ Langit Biru, dipastikan akan kembali menyapa...