Jumat, 26 Juli 2024

PPWI Gelar Seminar Kemaritiman, Irjenpol (Purn) Dr. Abdul Gofur, Drs., S.H., M.H.: Indonesia Krisis Kepastian Hukum di Laut

prolinknews1996.blogspot.com | PPWI Gelar Seminar Kemaritiman, Irjenpol (Purn) Dr. Abdul Gofur, Drs., S.H., M.H.: Indonesia Krisis Kepastian Hukum di Laut


JAKARTA | Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) menggelar seminar kemaritiman, Senin (22/7/24), bertempat di Jimbaran Ballroom Hotel Sunlake Waterfront Resort & Convention, Sunter, Jakarta Utara. Hadir sebagai narasumber Irjenpol (Purn) Dr. Abdul Gofur, Drs., S.H., M.H., mengangkat tema "Kepastian Hukum di Laut Indonesia".

Seminar tersebut dihadiri Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., beserta jajaran pengurus PPWI Nasional dan pengurus PPWI daerah, serta Anggota PPWI dari beberapa wilayah di Indonesia. Bersama Irjenpol Abdul Gofur, hadir juga Brigjenpol Drs. Hilman Thaib Mandagi yang menyajikan materi tentang pentingnya keterbukaan informasi dari institusi Polri kepada masyarakat sebagai bagian dari pelayanan, pengayoman, dan perlindungan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Polri.

Dalam paparannya, Abdul Gofur yang menjabat Ketua DPD Persadi DKI Jakarta menyampaikan masalah penting yang dihadapi saat ini adalah tidak adanya kepastian hukum di wilayah laut Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara maritim terbesar dan memiliki belasan ribu pulau, namun sangat disayangkan keamanan di laut masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Di era keterbukaan dan globalisasi seperti saat ini, Indonesia dihadapkan dengan permasalahan cyber, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling lemah terhadap cybercrime. Hal ini menambah rumit terhadap upaya penegakan hukum atas kejahatan yang terjadi di laut," ujar lulusan pasca sarjana bidang hukum Universitas Padjadjaran Bandung itu.

Gofur menambahkan, Indonesia yang merupakan negara maritim dengan luas lautan yang jauh lebih besar dari daratannya, pengelolaan keamanan lautnya tumpang tindih. Padahal ada 11 kekuatan atau instansi yang bertugas di laut, antara lain TNI, Polairud, Bakamla, Bea Cukai dan institusi lainnya. "Keamanan laut Indonesia tumpang tindih, padahal ada 11 kekuatan di laut tetapi semuanya tidak memiliki kekuatan dan kewenangan untuk melakukan penyidikan," ungkap mantan Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla RI ini.

Lebih lanjut Abdul Gofur menjelaskan bahwa Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang notabene menjadi coast guard di wilayah laut Indonesia tidak memiliki kewenangan penyidikan. Begitupun Polri, dibatasi kewenangannya hanya di darat hingga 12 mile lalut. "Hari ini, Indonesia masih kebobolan masuk ribuan ton sabu-sabu dan barang-barang ilegal lainnya, transaksi bisa dilakukan dengan leluasa di tengah laut tanpa ada lembaga yang bisa melakukan penangkapan dan penyidikan untuk kemudian menahan para pelaku kejahatan itu. International Maritime Organisation (IMO) bahkan menganggap keambanan di lautan Indonesia sangat berisiko dan insurance atau keselamatan kapal luar yang masuk ke Indonesia sangat rentan," papar lulusan doktor hukum dari Universitas Katolik Parahiyangan bandung itu.

Abdul Gofur berharap, pesan ini dapat tersampaikan ke pimpinan melalui media-media dan rekan-rekan pers. Peran pers, menurutnya, dalam kemajuan suatu bangsa sangat tinggi dan menentukan. "Peran media dalam mengawal konstitusi sangat penting, dan kasus-kasus yang viral, itu semua terbongkar karena media. Ini sesuatu yang luar biasa. Contohnya kasus Pegi terbongkar karena media, inilah kekuatan media," sebutnya.

Dikatakannya lagi, melalui media sesuatu yang baik bisa terlihat baik begitu juga sebaliknya yang jelek juga bisa terlihat jelek. Gofur berharap PPWI dapat menyampaikan informasi ke publik dan didengar oleh institusi terkait, khususnya Presiden RI. "Persoalan ini harus ditangani secara serius oleh para pihak dan institusi terkait. Laut Indonesia merupakan tempat berkembang biaknya atau bertelurnya ikan-ikan di dunia sehingga nelayan luar negeri selalu masuk ke wilayah perairan Indonesia, akan tetapi Indonesia masih disibukkan dengan pertentangan kewenangan antara satu lembaga dengan lembaga lainnya," tutur Wakapolda Riau periode 2013-2015 ini.

Ia berharap persoalan ini segera ditindaklanjuti dan mendapatkan jalan keluar terkait kepastian keamanan di perairan Indonesia. "Di era digital saat ini, seharusnya kita melihat dan belajar dari negara-negara yang sudah lebih maju dalam mengadakan patroli laut dengan menggunakan metode digital, sementara Indonesia masih melakukan patroli secara manual," pungkas purnawirawan Polri yang pernah bertugas sebagai Kasat Polairud Polda Jabar itu penuh harap.

Acara seminar ini adalah bagian dari kegiatan Peresmian dan Pelantikan DPC PPWI Ogan Ilir Sumatera Selatan. Selain para pengurus DPC PPWI Ogan Ilir yang datang ke Jakarta dalam rangka pelantikan, kegiatan tersebut juga dihadiri President of Firsts Union Association dari Lebanon, Dr. Abdul Rohman Saleem Dabboussi, dan Perwakilan PPWI Singapore, Hanjono Susanto. Seperti biasa, acara PPWI Nasional ini dimeriahkan oleh kehadiran Duta PPWI yang sekaligus juga sebagai Putri Pewarta Indonesia tahun 2014, Khalisa Putri, dan tahun 2022, Hany Fiona. (DJ/Red/ar)

 #prolinknews1996 

Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835






Kapolda Sulsel Larang Awak Media Masuk dan Ambil Gambar Kegiatan di RM Pallubasa Onta

prolinknews1996.blogspot.com | Kapolda Sulsel Larang Awak Media Masuk dan Ambil Gambar Kegiatan di RM Pallubasa Onta



MAKASSAR | Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., MH, hadir  dalam acara Grand Opening Pallubasa Onta, Jum’at (26/07/2024).

Kegiatan Tersebut berlangsung di Jalan Onta Lama, Kelurahan Mandala, Kecamatan Mamajang Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kapolda Sulsel Tiba di Pallubasa Onta didampingi Kadiv Propam Polda Sulsel, Langsung Memasuki Rumah Makan Pallubasa Onta.

Namun Pada saat Tim Media Akan Mengambil Gambar di Dalam Rumah Makan Pallubasa Onta tim media di Minta Keluar dan dilarang Mengambil Gambar Kegiatan Kapolda di Dalam Rumah Makan Pallubasa Onta.



Mengenal Pallubasa Onta,
Nama makanan Khas Makassar ini terdengar unik karena berhubungan dengan nama Hewan yang beraasal dari Timur Tengah . Yah, nama makanan ini adalah Pallubasa Onta.

Pallubasa adalah makanan khas Makassar yang terbuat dari daging atau jeroan sapi dan memiliki kuah berwarna pekat berwarna gelap yang telah dicampur oleh kelapa parut sangrai.

Sekilas pallubasa sangat mirip dengan makanan khas Makassar lainnya yang bernama Coto, tapi kedua makanan ini sesungguhnya berbeda.

Pallubasa Onta bukanlah Pallubasa yang dibuat dari hewan bernama onta. Pallubasa Onta adalah warung makan Pallubasa yang beralamat di jalan onta, Kecamatan Mamajang Kota Makassar.(ar)

(Tim red. Kojam.id)

 #prolinknews1996 

Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835





Dosen ITB Meningkatkan Pemahaman Sains Siswa SDN Pulau Rinca melalui Literasi Sains

prolinknews1996.blogspot.com | Dosen ITB Meningkatkan Pemahaman Sains Siswa SDN Pulau Rinca melalui Literasi Sains



MANGGARAI BARAT | Keleluasaan mendapatkan informasi mengenai literasi sains tidak dapat dirasakan oleh siswa SDN 1 Pulau Rinca. Pulau Rinca merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di NTT, Indonesia. Pulau ini hanya memiliki satu SD dengan 13 guru dan 170 siswa. Pulau Rinca terletak di dekat Pulau Komodo. Pulau Rinca merupakan salah satu habitat Komodo. Komodo hidup dengan bebas, berdampingan dengan masyarakat Rinca yang berjumlah sekitar 1.000 orang. Dengan kondisi seperti ini, pagar pembatas yang melindungi SDN 1 Pulau Rinca dengan komodo hanya terbuat dari seng. Kondisi ini menunjukkan keterbatasan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah. Keterbatasan akses pada ilmu pengetahuan terlihat dari tidak adanya fasilitas laboratorium sains di sekolah. 



Materi sains hanya dipelajari peserta didik berdasarkan buku paket yang diberikan pemerintah. Peserta didik belum pernah mendapatkan materi sains yang dilakukan dengan alat peraga. Hal ini sangat disayangkan sebab kemampuan literasi sains seharusnya menjadi hal fundamental yang dirasakan setiap peserta didik di Indonesia secara merata. Faktanya, hingga tim program pengabdian mengunjungi SDN 1 Pulau Rinca pada 23-25 Juli 2024, masyarakat Pulau Rinca masih kesulitan mengakses sumber bacaan untuk bahan pembelajaran siswa.

Keterbatasan akses sumber bacaan menjadi isu utama di bidang pendidikan yang dialami masyarakat Pulau Rinca. Minimnya sumber bacaan di Pulau Rinca juga mengakibatkan masih ada masyarakat yang buta huruf. Jika dibanding dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, masyarakat Pulau Rinca seharusnya mendapatkan kesetaraan dan peluang yang sama. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan pendidikan yang masih ada di Indonesia. 




Mengetahui gentingnya isu pendidikan di Pulau Rinca, Tim dosen ITB yang terdiri atas dosen KK Literasi Budaya Visual FSRD ITB, tim dosen Fisika FMIPA ITB, dan dosen DKV ITB dengan didanai LPPM ITB mengadakan program pengabdian pada 23 hingga 25 Juli 2024 di Pulau Rinca.  Tim KK Literasi Budaya Visual ITB yang terdiri atas Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Yani Suryani, M.Hum., dan Sira Kamila, M.Hum,  Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, Arkananta Rasendriya, S.Si., dan Yulia Mifftah Huljanah, S.Si., dari KK Fisika dan Teknologi Material Maju FMIPA ITB disambut oleh kepala sekolah SDN 1 Pulau Rinca. “Kami berterima kasih atas kedatangan ibu-ibu dosen ITB dari Bandung yang berkenan hadir ke Pulau Rinca. Penyampaian materi sains dengan permainan seperti ini sangat menyenangkan dan dibutuhkan oleh anak-anak,” sambut Bapak Muhammad Tayeb, S.Pd. 

Untuk membantu peserta didik mempelajari sains dengan cara yang menarik, tim program pengabdian memberikan materi dalam bentuk eksperimen. Materi dalam program pengabdian berfokus pada percobaan sains, khususnya materi cahaya berdasarkan sudut pandang fisika. Peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai sumber cahaya seperti matahari, lilin, dan lampu. Peserta didik diajak untuk melihat sumber-sumber cahaya yang selama ini dekat dengan kehidupan menggunakan ilmu fisika. Peserta didik diajak untuk memahami prinsip bahwa cahaya memiliki sifat dapat merambat dalam ruang hampa, misalnya cahaya matahari yang merambat melalui ruang angkasa yang hampa hingga cahayanya sampai ke bumi.

Peserta didik mengetahui sifat-sifat cahaya melalui percobaan dengan barang-barang sederhana. Barang-barang tersebut adalah lensa, laser, senter, kertas hvs, kardus, gelas bening, kaca, cermin, dan gunting. Tim juga menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dari dapur, seperti minyak goreng, kecap, gula, dan garam. Dengan menggunakan bahan-bahan sederhana ini, tim mengajak peserta didik untuk memahami fenomena di lingkungan sekitar berdasarkan ilmu fisika. Topik ini menjadi pembahasan yang menarik bagi anak-anak SDN 1 Rinca karena mereka belum mengetahui bahwa hal yang terjadi di lingkungan mereka selama ini merupakan fenomena sains.  

Melalui program pengabdian ini, peserta mengetahui konsep cahaya berdasarkan ilmu fisika. Peserta juga mengetahui penggunaan cahaya di kehidupan sehari-hari melalui eksperimen yang dilakukan. Mereka diberikan ruang untuk bertanya dan berdiskusi mengenai cahaya dalam fisika. Selama percobaan, peserta didik menerima materi dan eksperimen dengan sangat antusias. Terlihat dari pertanyaan yang diajukan, peserta didik memiliki keingintahuan yang tinggi selama melakukan percobaan bersama-sama. Peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk membuktikan percobaan dan mencoba memahami konsep cahaya di bawah arahan tim.

Percobaan dilakukan dengan membagi eksperimen menjadi 6 pos. Pada setiap pos, Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum., Yani Suryani, M.Hum., Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, Sira Kamila D.A., M. Hum, Yulia Mifftah Huljanah, S. Si., dan para guru, mengajak siswa untuk belajar sambil bermain. Setiap pos berisi percobaan yang berkaitan dengan cahaya. Para guru ikut membantu dan menyimak materi yang ada di setiap pos. Melalui pos ini, para siswa bergantian mencoba setiap eksperimen dalam bentuk kelompok. Percobaan menjadi lebih menyenangkan karena dilakukan secara berkelompok. Oleh karena itu, pemberian materi juga mengasah kerja sama tim setiap siswa.

Pada pos pertama, siswa mendapatkan percobaan untuk membuktikan sifat cahaya merambat lurus. Percobaan dilakukan dengan laser, senter, kertas karton, dan kertas HVS. Cahaya senter diarahkan ke kertas karton dan kertas HVS untuk menunjukkan cahaya merambat lurus. Tim pengabdian menyampaikan fenomena cahaya merambat lurus melalui kebiasaan becermin.

Pos kedua berisi percobaan untuk membuktikan sifat cahaya menembus benda bening. Peserta mengetahui prinsip bahwa cahaya hanya menembus benda bening dan tidak dapat menembus benda berwarna. Percobaan ini menggunakan senter, kertas kardus, HVS, gelas bening, air, pasir, minyak goreng, kecap, gula, garam, dan gelas plastik. Percobaan ini menunjukkan perbedaan antara cahaya menembus benda bening, cahaya menembus benda keruh, dan cahaya menembus benda gelap. Benda bening menggunakan gelas bening dan air saja, sementara benda keruh menggunakan gelas dan air yang dicampur dengan gula, garam, minyak. Untuk benda gelap, tim menggunakan kecap. Melalui pembuktian cahaya menembus benda bening, tim pengabdian menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan. Tim mencontohkannya melalui keindahan laut. Ketika laut tidak tercemar, masyarakat bisa menikmati keindahan terumbu karang karena adanya cahaya yang dapat menembus air laut yang bening. Sementara ketika laut tercemar, masyarakat tidak lagi bisa menikmati keindahan laut karena cahaya tidak dapat menembus air yang keruh atau gelap (padat).

Peserta juga diajak untuk membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan. Dengan menggunakan gelas bening, air, dan pensil, peserta diajak membandingkan pembiasan cahaya dari media berindeks bias rendah ke media berindeks bias tinggi. Pada percobaan ini, peserta mengetahui bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan mengamati pensil yang terlihat patah atau bengkok jika diamati dari samping gelas. Peserta diajak mengamati proses terjadinya pelangi menggunakan wadah, air, dan cermin datar.

Peserta didik antusias ketika mengetahui sifat cahaya dapat dipantulkan di pos kelima. Melalui pos ini, peserta didik menggunakan laser dan cermin datar. Pos terakhir merupakan sifat bayangan lensa dan cermin. Pada pos ini, peserta menggunakan lilin, kertas HVS, cermin datar, cembung, dan cekung, serta lensa cembung dan cekung. Tim mengajak siswa untuk mengetahui perbedaan antara sifat bayangan yang dihasilkan lensa dan sifat bayangan yang dihasilkan cermin.

Materi yang disampaikan dalam bentuk percobaan membuat peserta didik dapat memahami sifat cahaya dengan lebih menyenangkan. Pertemuan ditutup dengan kuis berhadiah. Peserta didik saling berebut ingin menjawab pertanyaan dari tim pengabdian masyarakat. 

Program pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sains peserta didik di Pulau Rinca. Materi yang diberikan kepada siswa SDN 1 Pulau Rinca diharapkan dapat mengembangkan minat peserta didik untuk terus belajar dan mencari tahu. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dan kontribusi ITB untuk meningkatkan mutu pendidikan SDN Pulau Rinca yang selama ini masih terbatas. Peningkatan kemampuan literasi sains menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan hak menempuh pendidikan yang sama.(ar)



#prolinknews1996 

Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835





Diduga Kuat.! Praktik Tambang Galian C Illegal beraktivitas aktif Secara Liar Dan Brutal Terkesan Kebal Hukum

prolinknews1996.blogspot.com | Diduga Kuat.! Praktik Tambang Galian C Illegal beraktivitas aktif Secara Liar Dan Brutal
Terkesan Kebal Hukum



SAMPIT | Praktik Pertambangan jenis tanah Latrit, Galian C yang diduga kuat tidak mengantongi izin resmi beroperasi kian marak beraktivitas di sekitaran wilayah Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT Borneo Sawit Perdana (BSP) Kecamatan Cempaga.

Ironisnya praktik tambang latrit tersebut dilakukan sudah cukup lama hingga saat ini belum tersentuh oleh aparat penegak hukum ada apa ya?

Sumber informasi yang  dihimpunkan awak media ini Rabu/24 Juli 2024, aktifitas tambang galian C tersebut terus beroperasi di dua titik yang berada di wilayah hukum Desa Rubung Buyung, tepatnya di sekitaran wilayah Blok F tidak jauh dari lahan kelompok tani masyarakat yang tak lain merupakan mitra perusahaan tersebut.

Sedangkan titik lainnya yang mana disebutkan mengantongi perizinan berada di sekitaran Block C yang juga tidak jauh dari wilayah lahan kelompok tani masyarakat setempat, ucapnya.

“Sudah cukup lama, aktifitas tambang galian C yang diduga illegal itu beroprasi, mungkin sudah sejak beberapa tahun yang lalu, ada juga yang masih baru beberapa bulan, memang banyak yang buka, ada yang berizin katanya, dan ada juga yang bilang tidak berizin, begitu informasi yang saya dengar,”ungkap DI salah satu masyarakat yang enggan namanya di sebutkan.

Sementara Kepala Desa Rubung Buyung, Kurniawan di ketika di konfirmasi hal tersebut kepada media mengatakan, pihaknya selaku pemerintahan desa setempat belum mengetahui secara pasti apakah pertambangan galian C atau latrit yang beroperasi tersebut mengantongi perizinan atau tidak karna tidak ada perberitahuan sejauh ini.

” Berdasarkan informasi yang masuk dari elemen masyarakat, nantinya kami akan telusuri apakah memang mereka ada mengantongi perizinan atau tidak, karena sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti akan hal tersebut,” ungkapnya.

Terpisah Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Resky Maulana Zulkarnain., S.H., S.I.K, M.H, melalui Kapolsek Cempaga Iptu Moh. Rochim, S.Sos kepada media mengatakan, pihaknya sejauh ini belum mengetahui adanya aktivitas galian C ilegal di wilayah hukumnya tersebut. Namun demikian dia juga menekankan akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.

“Memang di situ ada satu yang beroperasi dan itu ada Perizinannya, sementara lokasinya bukan masuk wilayah PT BSP, diluar kebun, kalau memang ada yang lain kami akan segera telusuri,” ungkapnya.(ar) #Sumber _ ( Kr )


 #prolinknews1996 


Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835






AMI Tantang Tiga Majelis Hakim PN Surabaya Dalam Kasus Dini Sera

prolinknews1996.blogspot.com | AMI Tantang Tiga Majelis Hakim PN Surabaya Dalam Kasus Dini Sera



SURABAYA | Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Ronald Tannur dibebaskan dari segala dakwaan terkait kasus penganiayaan yang membuat kekasihnya, Dini Sera Afrianti, tewas.

Dalam amar putusan tersebut, ketua majelis hakim PN Surabaya Erintuah Damanik mengatakan Ronald dinilai tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Muzakki. Baik dalam pasal 338 KUHP atau kedua Pasal 351 ayat (3) KUHP maupun ketiga Pasal 359 KUHP dan 351 ayat (1) KUHP.

Mendengar hal tersebut, banyak tuaian dan kecaman dari berbagai kalangan, bahwasanya diduga ada "tanda kutip" dalam persidangan yang menimpa anak mantan pejabat tersebut.
Salah satunya datang dari Aliansi Madura Indonesia (AMI) yang terkenal dengan Demonstrasi secara berurutan hanya untuk menyuarakan kebenaran dan mengungkap fakta.



Dengan lantangnya Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, berani berteriak di depan pintu PN Surabaya sembari menaburkan bunga sebagai tanda tantangan bahwasanya dirinya siap beradu argumen hukum berdasarkan data dengan Tiga Majelis Hakim tersebut.

"Saya nyatakan dengan tegas, dalam persidangan tersebut ada dugaan jual beli hukum, hingga membuat bebas tersangka, mari kita cermati dengan seksama, korban dibunuh dengan sangat keji yakni dilindas dengan mobilnya, namun kenapa malah dinyatakan tidak bersalah," teriak Baihaki (26/7) di depan pintu PN Surabaya.

Ia menambahkan, bahwasanya secara tidak langsung tiga majelis hakim PN Surabaya sudah mencederai supremasi hukum di Indonesia. 

"Kami sudah mengirim surat kepada komisi yudisial dan KPK untuk mengusut dan memeriksa semua hakim yang terlibat dalam proses perkara ini, sambil menunggu itu kita dari Aliansi Madura Indonesia bakal menggelar aksi selama satu Minggu penuh sampai tuntutan kami dipenuhi," ujarnya.

Dalam aksi yang bakal digelarnya nanti AMI membuat tema "Nyawa Manusia Ditangan Hakim Bisa Dibeli Dengan Uang" akan digelarnya dengan mengerahkan seluruh lapisan masyarakat dan bergabung dengan seluruh advokat.

Adapun poin utama dan tuntutan dari Aliansi Madura Indonesia adalah : Copot dan Penjarakan Tiga Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya tersebut.(ar)


 #prolinknews1996 

Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835





Peristiwa 27 Juli 96 dan Sikap Kenegarawanan Megawati Soekarnoputri

prolinknews1996.blogspot.com | Peristiwa 27 Juli 96 dan Sikap Kenegarawanan Megawati Soekarnoputri 




Oleh Nanang Sutrisno,SH,MM***
***Pemerhati Sosial dan Ketua Beberapa Organisasi.
Published: Aspari AR***
***Aktivis Promeg



SURABAYA | Peristiwa 27 Juli 1996 yang kemudian dikenal dengan Kudatuli adalah kerusuhan  yang dipicu oleh perebutan kantor sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Pro Megawati di Jl. Diponegoro No 58 Jakarta oleh sekelompok orang yang mengaku pendukung Soerjadi  dan didukung oleh aparat TNI/ Polri.

Kejadian yang terjadi pukul 10.00 WIB  tersebut telah menjalar menjadi kerusuhan di beberapa titik Jakarta, dan di luar Jakarta.

Pendukung setia Megawati yang dikenal dengan Promeg, menjadi marah atas kejadian memilukan tersebut. Mereka berkumpul di beberapa titik di ruas Jakarta.

Marwah partai, kehormatan dan harga diri mereka dikoyak paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta didukung penuh pemerintah rezim Soeharto yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun tersebut.

Aksi keprihatinan tersebut mendapat dukungan luas dari mahasiswa, buruh, LSM, organisasi massa, bahkan aktifis HAM dari luar negeri.



Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI yang menjadi mandataris partai sesuai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 1993 di Surabaya, yang dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional (Munas)di Jakarta, tentu saja sedih dan marah atas kejadian yang menimpa kantornya. 

Putri Bung Karno tersebut bisa saja mengerahkan pendukungnya untuk membuat kekacauan di mana-mana. Karena pada saat itu ada beberapa Jenderal di tubuh TNI yang bersimpati, dan siap memberikan dukungan jika istri mantan Ketua MPR RI, Moehammad Taufik Kiemas tersebut memberikan perintah untuk melakukan perlawanan.

Tetapi perintah itu tidak kunjung datang, Ibu dari Ketua DPR RI, Puan Maharani tersebut malah memberikan instruksi lewat perintah harian. Pesannya singkat dan jelas. 

"Sudah Cukup Lama Kita Menangis, Jangan Menangis Lagi. Tegakkan  Mukamu, Dan Jadilah Manusia Sejati,"

Dan kemudian Megawati mengambil langkah yang taktis, simpatik, bijaksana, dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam sistem ketatanegaraan yaitu menempuh jalur hukum.

Megawati Soekarnoputri menunjuk RO Tambunan seorang Advokat yang berlatar belakang anggota Golkar, Partai yang sama dengan Presiden Soeharto, yang menempatkan sosok Megawati sebagai ancaman masa depan.

RO Tambunan,SH bersama Tim Penegak Demokrasi Indonesia (TPDI) kemudian melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri atas peristiwa 27 Juli 96 tersebut. Di Jawa Timur, TPDI dipimpin oleh Advokat senior, Tri Moelja D Soerjadi, SH, yang dikenal sebagai sosok cerdas, tangguh, dan berkarakter serta berprinsip kuat.

Hasil penemuan di lapangan yang dilakukan oleh Komnas HAM pimpinan Baharuddin Lopa,SH menemukan fakta adanya penyerangan yang masif dan sistematis dalam pengambil Alihan kantor PDIP, dan jelas menyebutkan adanya korban hilang, dan luka-luka berat dari pendukung Megawati.

Pada tahun 2002 saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid, banyak masyarakat, terutama pendukungnya yang berharap agar Megawati Soekarnoputri membuka kembali peristiwa 27 Juli 96 dan menyeret aktor intelektualnya ke pengadilan dan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya.

Alih-alih membuka kembali peristiwa yang memilukan tersebut, Megawati malah memilih sikap memaafkan dan melupakan. Sebagai bukti nyata, Megawati mendukung Jenderal Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta. Padahal jelas-jelas Sutiyoso adalah mantan Pangdam saat peristiwa 27 Juli 96 terjadi.




Banyak pendukung Megawati, kecewa, marah , dan sedih atas keputusan tersebut, tetapi Megawati tetap bersikukuh atas keputusannya tersebut.

"Bangsa ini tidak boleh terjebak kepada sikap yang mengarah kepada perpecahan, walaupun terluka, keutuhan bangsa lebih utama," begitu prinsip Megawati.

Sebenarnya sikap Megawati ini bisa dimaklumi, karena Megawati pernah mengalami sendiri peristiwa yang kurang lebih hampir sama.

Yaitu peristiwa yang terjadi puluhan tahun silam, tepatnya di akhir masa jabatan ayahnya, Bung Karno. Saat itu banyak pendukung Bung Karno yang meminta agar Bung Karno mengeluarkan perintah perlawanan kepada pendukungnya.

Dimana pada saat itu TNI Angkatan Laut, terutama Korps Komando (KKO), Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari Angkatan Udara, Mobil Brigade (Mobrig), dan beberapa kesatuan Angkatan Darat lainnya siap menghadapi pasukan pendukung Jenderal Soeharto.

Tetapi Bung Karno yang juga Proklamator kemerdekaan Indonesia, dengan tegas memilih sikap tidak memberikan perintah apapun kepada pendukungnya. Hal ini karena Bung Karno tidak ingin negara yang didirikannya luluh lantak karena perang saudara.

Akibat keputusan tersebut, pendukung Soekarno harus menanggung  resiko menjadi bulan-bulanan di awal kekuasaan Soeharto, mereka dianggap sama dengan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Megawati dan Soekarno tidak hanya memiliki hubungan biologis/ pertalian darah, tatapi juga ada hubungan ideologis yang kuat. Karena itu tidak mengherankan jika ada kesamaan cara pandang dan sikap terkait keutuhan negara.

Tidak hanya itu, Megawati Soekarnoputri berpendirian sangat menghormati konstitusi, hal ini dibuktikan saat Jokowi hendak meminta agar diijinkan menjabat sampai 3 periode. Sebagai ketua umum partai dengan kursi terbesar tentu saja Megawati dapat memerintahkan kadernya untuk memuluskan hal ini.

Tetapi Megawati adalah seorang negarawan sejati, dia memilih menolak keinginan presiden yang telah diusung oleh partainya tersebut. Walaupun dengan resiko terjadi disharmoni dengan Presiden Jokowi.

Walaupun harus pontang panting dalam menghadapi Rezim Jokowi, Megawati Soekarnoputri tetap mampu mempertahankan eksistensi badan Marwah partainya, PDI Perjuangan tetap menjadi pemenang dalam pemilu 2024.

Hal ini sesuai dengan ajaran suci yang diyakini oleh ibu Prananda Prabowo tersebut, yaitu Satyam Eva Jayate, yang artinya pada akhirnya kebenaran yang akan menang.

Dunia internasional juga mengakui bahwa sosok Megawati Soekarnoputri adalah ketua umum partai politik senior yang mampu membawa PDI Perjuangan menjadi partai politik maju modern, terbuka, dan militan, setingkat dibawah Partai Komunis China (PKC).

Doktrin Karmanye Vedi Karatse Mapahletsu Kadatcana yang berarti  Berjuanglah tanpa menghitung untung dan rugi, berhasil ditancapkan dan dipatrikan secara paripurna di hati setiap kader PDI Perjuangan. (nanang/ar)

  #prolinknews1996 

Baca & Kunjungi Juga: https://whatsapp.com/channel/0029VafY0vN3GJOwtzSVc835






Duta 2000 dan DJ Langit Biru Siap Hibur Penggemarnya di acara Anniversary Celebrity Parfume yg ke-4th

PROLINK🌏News MAKASSAR | Duo hiburan kenamaan, Duta 2000, seorang tukang parkir yg viral dan DJ Langit Biru, dipastikan akan kembali menyapa...