Selasa, 27 Mei 2025

Ketum AMI Kritik Ketua MA : Hakim Tidak Bisa Menjadi Malaikat Tapi Jangan Semua Menjadi Setan

https://prolinknews1996.blogspot.com

SURABAYA | Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto bahwa hakim tidak bisa menjadi malaikat tapi jangan semua menjadi setan. Baihaki Akbar menilai pernyataan Sunarto seakan-akan menggeser standar hakim dari wakil Tuhan di bumi jadi sekadar asalkan jangan menjadi setan.

"Saya tidak sepenuhnya sepakat atas pernyataan Ketua MA, ketika hakim diibaratkan bukan malaikat, seakan-akan standar 'wakil Tuhan di bumi' dapat digeser menjadi sekadar 'jangan jadi setan'. Penggeseran itu menyeret hakim-hakim dari takhta tinggi representasi Ilahi ke tanah datar manusiawi, seolah palu pengadilan tak lagi berkait ke langit, melainkan cukup berjarak secuil dari lumpur kepentingan," kata Baihaki Akbar saat dihubungi, Senin (26/5/2025).

Baihaki Akbar mengibaratkan hakim seperti lilin di ruang gelap. Menurutnya, hakim tidak boleh ikut menjadi gelap ketika kegelapan semakin pekat.

"Layaknya satu-satunya lilin di ruang gelap, hakim adalah titik cahaya yang tak boleh ikut merunduk ketika bayangan membesar. Lilin tetap lilin, fungsinya menerangi, meski sumbu rapuh dan nyala rentan ditiup angin," ucapnya.

Lebih jauh, Baihaki Akbar juga berpendapat tidak ada yang namanya oknum hakim. Dia menegaskan, jika seorang hakim melenceng, tidak bisa lagi dianggap sebagai hakim.

"Maka, jika ada oknum polisi, ada oknum jaksa, ada oknum advokat, tetapi harus tegas saya katakan tidak ada oknum hakim. Jika ada hakim yang melenceng, dia bukan hakim. Kata 'hakim' mengandaikan kesatuan utuh antara manusia, nilai, dan mandat ketuhanan, sementara 'oknum' merujuk pada penyimpangan yang meniadakan kesatuan itu. Dua entitas tersebut tak mungkin bersenyawa, layaknya air dan api dalam satu bejana. Dengan demikian, begitu ia menyimpang, ia telah menanggalkan nama, 'dia bukan hakim'," tegasnya.

Meski begitu, Baihaki Akbar memahami ketika Ketua MA Sunarto kecewa dengan perilaku hakim-hakim di Indonesia. Akan tetapi, ia meminta Sunarto berhati-hati dalam memberikan toleransi baru lewat narasi bahwa hakim bukan lah malaikat.

"Ketua MA boleh saja kecewa dengan perilaku sebagian anak buahnya, tetapi kehati-hatian ekstra dibutuhkan sebelum membuka pintu toleransi baru lewat narasi 'ah, kita kan bukan malaikat'. Kalimat sederhana ini berpotensi menjelma menjadi jalan pintas psikologis yang melonggarkan tali moral semua hakim," jelasnya.

"Alih-alih tetap menatap tinggi, ia justru mendidik hakim untuk menunduk, nyaman dengan kelemahan manusiawinya, lalu terbiasa berlindung di balik dalih keterbatasan. Ketika paradigma itu menjadi lazim, takhta wakil Tuhan pun pelan-pelan kehilangan aura sakralnya, dan para hakim akan mudah berdamai dengan bayangan-bayangan yang semestinya mereka halau," lanjut dia. (AspariAR)













Oknum Lapas Pemuda Madiun Selundupkan Narkoba, AMI: Lebih Baik Sekalian Dilegalkan Saja

https://prolinknews1996.blogspot.com

Surabaya - Aliansi Madura Indonesia (AMI) melontarkan kritik tajam terhadap lemahnya penegakan hukum di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Jawa Timur. Dalam pernyataannya yang menggelitik sekaligus menyindir, AMI bahkan "mengusulkan" rancangan undang-undang (RUU) agar petugas lapas dan rutan diberi kebebasan untuk mengedarkan dan mengonsumsi narkoba—jika negara terus abai terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan oknum di dalam sistem itu sendiri.

Usulan tersebut disampaikan Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar SE, SH bukan sebagai ajakan serius, melainkan sebagai bentuk frustrasi dan sindiran keras terhadap ketimpangan perlakuan hukum.

"Kalau rakyat biasa ketahuan membawa sabu-sabu, langsung ditangkap dan ditahan. Tapi kalau sipir yang membawa dan menyelundupkan, kok hanya dipindahkan? Kalau memang tidak ada sanksi, ya sudah, sekalian saja dibuatkan RUU yang melegalkan sipir mengonsumsi dan mengedarkan narkoba," sindir Baihaki di Gedung DPRD Jatim, Selasa (27/5).

Pernyataan tersebut merujuk pada kasus yang terjadi di Lapas Pemuda Madiun, di mana seorang oknum sipir tertangkap menyelundupkan sabu-sabu melalui nasi bungkus. Meski terbukti melanggar hukum, oknum tersebut tidak dijatuhi hukuman pidana, melainkan hanya dipindah tugaskan.

"Ini bentuk nyata pembiaran oleh negara. Kalau aparatnya sendiri sudah jadi bagian dari jaringan, lalu siapa yang kita harapkan menjaga lapas?" ujar Baihaki.


AMI juga mengkritik keras respons DPRD Jatim yang dinilai tidak serius menyikapi kondisi darurat narkoba. Surat audiensi yang diajukan AMI hanya ditanggapi dengan kehadiran seorang staf, bukan anggota dewan atau unsur pimpinan.

"Kalau memang tidak dianggap penting, katakan saja. Tapi ingat, ini soal nyawa generasi muda. Kami datang membawa data dan harapan, bukan untuk seremonial," tambah Baihaki.

Menanggapi hal tersebut, Fahri, staf Komisi A DPRD Jatim, menyatakan permohonan maaf atas ketidakhadiran anggota komisi. Ia menegaskan bahwa aspirasi dari AMI akan tetap diteruskan ke dalam forum resmi.

"Kami sangat menghargai masukan dari AMI. Surat sudah kami terima dan akan dijadwalkan untuk pembahasan lebih lanjut, termasuk dengan melibatkan BNNP dan Kanwil Kemenkumham," jelasnya.

Fahri menyebut pihaknya terbuka terhadap segala bentuk kritik dan akan berupaya agar persoalan narkoba di lapas menjadi agenda prioritas DPRD Jatim. (AspariAR)














Bertemu Puan, PM China Nyatakan Siap Kerja Sama dengan RI di Isu Kemanusiaan Palestina

https://prolinknews1996.blogspot.com

JAKARTA | Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia terkait berbagai isu internasional, termasuk pada isu Palestina.

“Kami minta dukungan kepada RRT untuk membuka blokade bantuan kemanusiaan dan agar perang yang ada di wilayah Gaza bisa segera berakhir dengan adanya two state solution,” kata Puan dalam konferensi pers usai pertemuan dengan PM Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Li Qiang di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (25/5/2025) sore.

Menanggapi harapan Puan, PM China menyatakan mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan pendekatan solusi dua negara. China juga menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakhiri perang dan mendorong adanya gencatan senjata di Gaza.

Di sisi lain, Puan mengatakan pertemuan dengan PM China turut membahas hubungan kedua negara yang terjalin erat sejak dulu, termasuk saat KAA tahun 1955 di mana Presiden pertama Indonesia Sukarno pun bersahabat dengan Presiden China terdahulu, Mao Zedong.

“Hubungan Indonesia dan RRT sudah berjalan sejak dulu. Yang mana Yang Mulia Li Qiang menyatakan hubungan itu dimulai dari persahabatan Yang Mulia Mao Zedong dengan Bapak Presiden Sukarno yang Alhamdulillah berlanjut sampai sekarang,” ungkapnya.

Puan berharap hubungan Indonesia dan China terus berjalan dengan baik dan semakin erat serta meningkat dari waktu ke waktu. Ini untuk kesejahteraan rakyat yang ada kedua negara.

“Karenanya saya melihat bahwa kita perlu selalu menjaga hubungan di antara negara-negara regional, bukan hanya ASEAN saja. Ini semata-mata untuk menjaga kestabilan di seluruh kawasan dalam mendukung semua situasi yang ada sehingga perdamaian selalu terjadi,” tukas Puan.

Sebelum bertemu Puan di Gedung DPR, PM China juga melakukan kunjungan resmi Istana Negara. PM Li Qiang melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto.

Pertemuan bilateral itu menyepakati 12 kerja sama di mana 4 di antaranya sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Mulai dari kerja sama ekonomi, kesehatan, hingga pariwisata.(AspariAR)




Kutipan dari:
Media PDI Perjuangan  Jawa Timur
 (goek)














Duta 2000 dan DJ Langit Biru Siap Hibur Penggemarnya di acara Anniversary Celebrity Parfume yg ke-4th

PROLINK🌏News MAKASSAR | Duo hiburan kenamaan, Duta 2000, seorang tukang parkir yg viral dan DJ Langit Biru, dipastikan akan kembali menyapa...