44 tahun silam, tepatnya pada 16 Februari 1980, Hari ini, Makam Kusni Kasdut Ditemukan di Kelurahan Kebonsari kulon Setelah menjalani eksekusi hukuman mati
44 tahun silam, tepatnya pada 16 Februari 1980, Hari ini, Makam Kusni Kasdut Ditemukan di Kelurahan Kebonsari kulon Setelah menjalani eksekusi hukuman mati
PROBOLINGGO | Kusni Kasdut menjalani eksekusi hukuman mati di hadapan regu tembak tak jauh dari Kota Gresik.
Usai dieksekusi mati, jenazah Kusni Kasdut dimakamkan di pemakaman Non Muslim Angguran Kelurahan Kebonsari wetan berbatasan dengan Kelurahan Kebonsari kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Lokasi itu tak jauh dari tempat tinggal Bambang, anak kedua Kusni Kasdut, yang tinggal bersama sang ibu, Sri Sumarah Ediningsih.
Sri Sumarah Ediningsih adalah mantan istri pertama Kusni Kasdut yang tinggal di Kota Probolinggo, dan sudah berkeluarga lagi.
Lokasi makam Kusni Kasdut ini ditemukan dan dipastikan keberadaannya setelah beberapa orang, yang mengaku dari media datang ke kantor kelurahan Kebonsari kulon yang berdekatan dengan lokasi makam dimaksud, sehingga mereka diantarkan oleh Lurah Ikromi Wida utama dan beberapa staf kelurahan dan warga, Rabu 1/5/2024.
(Sejarah); Sebelum terjun dalam dunia kriminal Kusni Kasdut pernah berjuang pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaan Indonesia, salah satunya di Kota Surabaya.
Seperti digambarkan Parakitri dalam novel Kusni Kasdut (2020), "Pasukan Kusni keluar dari gedung sekolah. Tembakan terdengar makin bergeser ke arah selatan."
"Mereka menyusup masuk ke Petemon Timur lalu menyeberangi Pasar Kembang."
"Rupanya panser-panser Inggris telah bergerak melewati kompleks Gubernuran."
Usai masa revolusi, karena tidak bisa masuk ke dalam TNI, Kusni Kasdut akhirnya terjun ke dunia kriminal.
Salah satu aksi kriminal Kusni Kasdut yang fenomenal adalah ketika merampok Museum Gajah di Jakarta.
Peristiwa menghebohkan itu terjadi pada 31 Mei 1961, Kusni Kasdut bersama komplotannya menggasak 11 butir berlian koleksi Museum Gajah.
Sebelumnya, Kusni Kasdut bersama komplotannya juga pernah merampok Ali Bedjened di Jakarta hingga korbannya terbunuh.
Kusni Kasdut menjadi buronan dan akhirnya tertangkap. Selama masa penahanan, Kusni Kasdut berulang kali melarikan diri dan kembali tertangkap.
Salah satunya pernah melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Kota Malang.
Peristiwa larinya Kusni Kasdut itu terjadi pada 10 September 1979.
"Kali ini dari LP Lowok Waru, Malang. Persisnya pada 10 September 1979. Artinya, sudah 8 kali Kusni Kasdut kabur dari sel sejak sosok ayah dua orang anak ini "berkarier" sebagai perampok licin, mulai 1950-an," mengutip Facebook Amang Mawardi.
Pelarian kala itu berakhir pada 17 Oktober 1979. Kusni Kasdut kembali ditangkap di rumah sahabatnya sesama mantan pejuang di Kota Surabaya.
Akibat aksi-aksinya dalam dunia kriminal, Kusni Kasdut pernah divonis hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati.
Sebelum menjalani eksekusi hukuman mati Kusni Kasdut pernah mengajukan grasi namun ditolak oleh presiden pada 10 November 1979.
Hingga akhirnya pria asal Tulungagung, anak pasangan Wonomejo dan Kastun alias Mbok Cilik menghadapi eksekusi mati. ***
Sumber:
Buku Kusni Kasdut (2020)
Facebook Perpustakaan Nasional
Facebook Amang Mawardi
Facebook Iskandar Tanjung
Komentar
Posting Komentar