Ganjar-Mahfud Menang di Eropa, Diaspora Kaget dan Sebut Ada Anomali dengan Hasil Pemilu di dalam Negeri

Ganjar-Mahfud Menang di Eropa, Diaspora Kaget dan Sebut Ada Anomali dengan Hasil Pemilu di dalam Negeri


Jakarta, prolinknews1996.blogspot.com - Pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berhasil menang di banyak negara di Eropa. Di Jerman, misalnya, Ganjar-Mahfud memperoleh 4.128 suara atau sebesar 44%, jauh melampaui pasangan Prabowo-Gibran di posisi kedua dan Anies-Muhaimin yang menempati posisi ketiga.

Ganjar-Mahfud juga memperoleh suara terbanyak di Swiss, yakni 48.06%, sedangkan paslon Prabowo-Gibran mendapatkan 33,17% dan Anies-Muhaimin sebesar 18,78%.

Berdasarkan hasil penghitungan suara yang telah dilakukan oleh PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), Ganjar menang di Austria (45,52%), Belanda (47,02%), Belgia (44,79%), Norwegia (41,97%), Perancis (45,23%), Spanyol (44,50%), dan Swedia (45,17%).


"Di Jerman dan berbagai negara Eropa, kita lihat bahwa pasangan Ganjar-Mahfud berhasil unggul telak. Perolehan suaranya jauh melampaui pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin," ujar Arief Imanuwarta, Ketua DPLN PDI Perjuangan Jerman, dikutip pada Jumat (23/02).

Arif menyebut hasil Pilpres di Eropa sudah sesuai dengan prediksi diaspora. Sementara itu, hasil Pilpres di dalam negeri mengagetkan. Bagi diaspora di Eropa, kata Arief, hasil quick count di dalam negeri merupakan anomali yang sulit dicerna akal sehat.

"Hasil perolehan suara Ganjar-Mahfud yang menang di Eropa sudah sesuai dengan prediksi diaspora di Eropa. Yang mengagetkan adalah hasil perhitungan quick count di dalam negeri yang menempatkan Ganjar-Mahfud sebagai paslon dengan perolehan suara terkecil,” tambah Arief.

Arief pun meminta semua pihak, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk tetap mengawasi penghitungan suara dan tetap memantau hasil rekapitulasi suara sampai selesai, serta melaporkan jika menemukan adanya kecurangan.

Dia juga mengimbau KPU dan Bawaslu agar bertindak profesional dalam menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.

"Saya harap KPU dan Bawaslu dapat lebih profesional mengawal suara rakyat. Rakyat tidak bodoh, jangan bikin rakyat resah dengan munculnya dugaan kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pesta demokrasi rakyat ini,” ujar Arief.

Arief menyebut berbagai peristiwa yang memunculkan spekulasi adanya kecurangan membuat masyarakat resah dan tidak percaya dengan hasil Pemilu. Oleh karena itu, dia menyarankan KPU agar melibatkan lembaga independen dalam proses penghitungan suara.

“Dengan kondisi yang ada belakangan ini, maka KPU harus melibatkan lembaga independen untuk mengawasi perhitungan suara akhir agar dapat mengembalikan kepercayaan publik. PDI Perjuangan sendiri telah secara resmi menolak penggunaan aplikasi Sirekap,” kata Arief.  

Sementara itu, Sakaria Wielgosz, Ketua 'Europe for Ganjar-Mahfud', yang merupakan bagian dari 'World for Ganjar-Mahfud' mengatakan diaspora Indonesia di Eropa menyambut gembira dan merayakan kemenangan Ganjar-Mahfud di Eropa.

“Kemenangan Ganjar-Mahfud di Eropa merupakan bukti bahwa nilai-nilai konstitusi, semangat reformasi dan demokrasi tetap berdiri tegak dan merupakan prioritas bagi pemilih diaspora Indonesia di Eropa. Kami berharap nilai-nilai tersebut dianut oleh pemilih di dalam negeri, jangan sampai terganggu oleh upaya-upaya pihak tertentu yang bertujuan untuk memenangkan paslon tertentu,” ujar Sakaria.

Menurut Sakaria, masyarakat Indonesia yang menetap di Eropa pada umumnya tidak dapat ditekan dan diarahkan untuk memilih paslon tertentu, serta tidak gampang terpengaruh oleh gimmick dan janji politik yang tidak rasional. 

Menanggapi isu soal kecurangan Pemilu di dalam negeri, Sakaria mengatakan setiap orang memiliki tanggung jawab untuk melaporkan.

“Pemilu seharusnya menjadi ajang di mana rakyat Indonesia dapat menggunakan hak suaranya dalam tatanan demokrasi. Pemilu bukan sekadar tentang siapa yang menang dan kalah, tetapi prosesnya harus jujur adil, bebas dari tekanan ,dan intervensi,” kata Sakaria.

Dia menegaskan kedalautan dalam Pemilu berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, upaya-upaya yang bertujuan merekayasa hasil Pemilu tidak boleh dilakukan.

“Jangan sampai terjadi rekayasa, pengkondisian dan pemanfaatan alat kekuasaan yang bertujuan untuk memenangkan paslon tertentu, karena kedaulatan yang sesungguhnya ada di tangan rakyat. Jangan lupa, 'Satyam Eva Jayate', kebenaran pasti menang" tutupnya.(*)
Sumber: gesuri.id





prolinknews1996.blogspot.com/ https://www.youtube.com/@prolinknews1996 https://www.facebook.com/ProlinkNews PROLINK🌏News Terbaru-Lengkap-Menghibur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjaringan dan Pendaftaran Balon Walkot di PDI Perjuangan Tembus 14 Orang

Panitia Adhoc Penjaringan dan Pendaftaran Cawali-CaWawali PDIP Kota Probolinggo Terbentuk

Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional 2024 PDI Perjuangan Adian Napitupulu Bicara Pas Pelatnas Tim Pemenangan Pilkada 2024, Bertema Bangkit, Bergerak, Menang di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor